Andaikan di dunia ini ada sebatang pohon uang, pasti akan menjadi rebutan banyak orang. Pohon uang tersebut hanya sebuah istilah untuk menyebut pendapatan pasif yang berasal dari aset yang dimiliki. Umumnya ada 3 aset nvesta harus dimiliki untuk memperoleh pendapatan pasif, yaitu properti, kertas aset, dan bisnis. Dari ketiganya, yang paling mudah untuk dimiliki adalah kertas aset. Kertas aset dapat dimiliki dalam bentuk saham dan obligasi. Di Indonesia, kertas aset dapat dimiliki hanya dengan modal seratus ribu rupiah melalui pembelian reksadana. Sedangkan untuk memiliki properti dan bisnis, uang yang harus dikeluarkan untuk modal awal relatif lebih banyak. Ketiganya memiliki tingkat risiko yang berbeda dan membutuhkan ilmu agar tidak mengalami kerugian.
Setelah memiliki
pendapatan pasif yang berasal dari properti, kertas aset, atau bisnis, penting
untuk mengelola uang yang masuk dan keluar. Pada hari Senin, 26 Oktober 2015, kuliah
yang bertema Financial Planning for
Business disampaikan oleh Kaukabus Syarqiyah, yang akrab disapa Kikau. Dia
menyampaikan bahwa uang pribadi dan uang perusahaan harus dipisahkan dan
masing-masing harus dibuat laporannya. Hal ini dilakukan agar uang yang
dimiliki perusahaan tidak dihabiskan untuk konsumsi pribadi karena akan
mempengaruhi perkembangan perusahaan. Biasanya perusahaan yang sulit berkembang
setelah lama berjalan disebabkan oleh gaya hidup pemiliknya yang sering
menggunakan uang perusahaan sehingga modalnya tidak banyak berubah. Maka perlu
ditetapkan sejak awal besaran uang yang boleh diambil dari hasil keuntungan
perusahaan sebagai konsumsi pribadi. Kemudian uang pribadi ini dapat juga
disalurkan untuk investasi di tempat lain karena pada umumnya uang akan cepat
habis jika disimpan di bank. Bentuk investasinya dapat berupa emas, tanah, atau
barang lainnya yang mudah dicairkan untuk keperluan mendadak. Ini untuk
mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan membutuhkan dana
yang besar sehingga tidak mempengaruhi keuangan perusahaan.
Dalam membangun
perusahaan yang memiliki pendapatan yang besar, peran karyawan sangat
menentukan. Bahkan di beberapa perusahaan, karyawan sudah dianggap seperti
keluarga sendiri. Kepuasan karyawan perlu diperhatikan agar tidak mudah datang
dan pergi sehingga menganggu kinerja perusahaan. Pemberian penghargaan kepada
karyawan dengan kerja yang memuaskan dan hukuman bagi karyawan yang tidak
disiplin dapat memacu kinerja karyawan. Pendekatan kepada karyawan yang
bermasalah juga harus segera dilakukan agar karyawan yang lain tidak
mengikutinya. Jika karyawan sudah dapat diatur dan nyaman di perusahaan, perencanaan
akan lebih mudah berjalan sehingga pendapatan meningkat.
SM
Tim Umar 009
SM
Tim Umar 009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar